Sabtu, 05 Februari 2011

SELF MANAGEMENT (prosedur APTL)

SELF MANAGEMENT (PENGELOLAAN DIRI)
Bab ini menjelaskan prosedur modifikasi perilaku, yang dapat digunakan oleh individu untuk mempengaruhi perilaku mereka sendiri. Seringkali, prosedur modifikasi perilaku dilaksanakan oleh agen perubahan untuk mempengaruhi perilaku orang lain sebagai contoh, seorang psikolog membantu klien atau orangtua memodifikasi perilaku anak. Ketika seseorang menggunakan prosedur modifikasi perilaku untuk mengubah perilakunya sendiri, proses ini disebut dengan self management.
CONTOH SELF MANAGEMENT
Membuat Murray latihan berlari dengan teratur
Murray selalu berlari-lari dalam jarak 3-5 mil sebanyak lima hari dalam seminggu selama beberapa tahun belakangan ini. Latihan ini membantunya menjaga berat badan dan tekanan darah rendah serta membuatnya merasa lebih sehat dan segar. Murray berencana untuk tetap menjalankan kebiasaannya ini sepanjang hidupnya supaya dia bisa tetap sehat. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Murray mulai bekerja penuh waktu, yang membuatnya mulai kehilangan banyak waktu, sehingga dia puna menjadi jarang lari-lari setiap harinya. Ketika dia pulang kerja, dia merasa lelah dan lapar, kemudian biasanya dia hanya duduk di depan TV dan makan makanan ringan. Hanya itu yang dikerjakannya. Murray jadi lebih sering tidak berlatih berlari setiap harinya. Dengan adanya hal ini, Murray memutuskan untuk membuat beberapa perubahan dalam hidupnya. Dia teringat pada beberapa prosedur pengelolaan diri dari kelas modifikasi perilaku yang diikutinya dan memutuskan sudah aatnya untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Hal pertama yang Murray lakukan adalah membuat lembar data di komputernya. Dalam lembar data itu, dimasukkannya waktu dan jarak tempuh yang harus dilaluinya saat latihan berlari setiap hari, serta tujuan yang ingin dicapainya hari ini. Pada setiap awal minggu, Murray menuliskan jumlah mil yang akan ia tempuh setiap harinya dalam minggu itu. Tujuan utama yang selalu dituliskannya adalah, dia dapat berlari sejauh 5 mil, yang bisa ditempuhnya selama 5 hari dalam seminggu. Dia memulai dengan berlari sejauh 3 mil untuk 3 hari selama seminggu. Dia juga menambahkan jumlah kilometer setiap harinya, hingga dia mampu mencapai tujuan utama yang dituliskannya dulu. Dia selalu mencatat prestasi berlarinya ini pada lembar data yang telah dibuatnya. Tidak lupa, lembar data itu diletakkannya di tempat yang paling mudah dia lihat.
Hal berikutnya yang Murray lakukan adalah, berusaha untuk mengurangi rasa lapar yang selama ini membuatnya malas untuk berlari. Murray menyempatkan dirinya untuk makan makanan ringan tiap jam istirahat di tempat kerjanya. Dengan demikian, sepulang bekerja, Murray tidak akan terlalu lapar sebagaimana yang selama ini dirasakannya. Dengan kondisi tubuh yang tidak lapar, Murray memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa berlatih berlari, daripada jika dia berada dalam kondisi lapar.
Rencana lain yang dilakukan Murray adalah, untuk menghindari kebosanan, Murray mengikuti klub lari, sehingga dia menemukan teman-teman baru di sana. Murray tidak harus menjalankan latihan larinya sendirian, tapi ada banyak teman yang mendukungnya dan menemaninya, sehingga dia lebih bersemangat lagi latihan lari.
Hari Tanggal Waktu Jarak Jauh jarak yang diinginkan (tujuan)
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu

“contoh lembar data milik Murray untuk melakukan pengamatan atas aktivitas larinya”
MENDEFINISIKAN MASALAH YANG BISA DIBANTU MENGGUNAKAN PROSEDUR SELF MANAGEMENT
Kasus di atas menggambarkan jenis masalah yang bisa dibantu menggunakan prosedur self management, serta strategi self management yang diperlukan. Dalam contoh di atas, Murray adalah seseorang yang perlu meningkatkan perilaku baiknya, dalam hal ini adalah latihan berlari. Latihan berlari bisa dikatakan sebagai perilaku yang dikehendaki, karena memiliki implikasi positif terhadap kehidupan Murray, salah satunya adalah membuat Murray hidup lebih sehat. Meskipu demikian, latihan berlari tersebut tidak dilakukan oleh Murray dengan tertib, karena masekipun secara teoritik latihan lari akan membuat Maurray lebih sehat, hal itu tidak bisa terlihat secara langsung. Apa yang dilakukan Murray, yaitu latihan lari, tidak diberi penguatan secara langsung begitu kegiatan itu dilakukan.
Sebaliknya, perilaku menonton TV dan makan snack ringan yang dilakukan Murray setelah pulang kerja, merupakan kegiatan yang langsung mendapatkan penguatan berupa kepuasan. Tujuan dari prosedur self management untuk masalah jenis ini adalah meningkatkan terjadinya perilaku yang diinginkan, sehingga dapat diperoleh hasil positif untuk individu di masa depan.
Jenis lain masalah yang bisa dibantu menggunakan prosedur self management adalah perilaku tak diinginkan yang terlalu banyak dilakukan oleh individu. Perilaku bisa saja tidak diinginkan, karena akan berdampak negatif terhadap kehidupan seseorang di masa depan. Contoh perilaku semacam ini, termasuk di dalamnya makan berlebihan, merokok, penyalahgunaan alkohol, dan perjudian. Meskipun demikian, dalam kehidupan nyata, perilaku seperti ini tetap dilakukan oleh individu, karena begitu perilaku ini terjadi, dia akan langsung mendapatkan penguatan. Tujuan dari self management untuk masalah ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan seperti ini, sehingga tidak ada hal-hal negatif yang akan terjadi di masa depan.
DEFINISI SELF MANAGEMENT (PENGELOLAAN DIRI)
Pada dasarnya, self management terjadi ketika seseorang memunculkan perilaku tertentu pada satu waktu, untuk mengendalikan terjadinya perilaku lain (perilaku target) di waktu yang lain (Watson & Tharp, 1993; Yates, 1986). Sedangkan menurut Skinner (1953a), self management melibatkan pengendalian perilaku dan perilaku yang dikendalikan. Pengendalian perilaku termasuk di dalamnya menerapkan strategi self management yang digunakan untuk memodifikasi anteseden dan konsikuen dari perilaku target. Dalam kasus Murray, pengendalian perilaku di sini dapat dilihat dari bagaimana cara Murray meningkatkan kebiasaannya untuk berlatih berlari. Misalnya saja, menetapkan tujuan harian untuk berlari, melakukan pemantauan diri, makan makanan ringan di tempat kerja untuk mengurangi rasa laparnya, mencari teman untuk latihan lari, sehingga lebih memungkinkan baginya untuk terus berlatih lari setiap harinya.
JENIS-JENIS SELF MANAGEMENT
1. PENENTUAN TUJUAN DAN PEMANTAUAN DIRI
Untuk dapat meningkatkan perilaku yang diinginkan, pada dasarnya individu harus mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapainya terlebih dahulu. Dengan menetapkan tujuan, maka individu akan lebih memiliki komitmen untuk menjalankan perilaku yang diinginkan tersebut.
Sebagai contoh, dalam kasus Murray, Murray harus menetapkan tujuan terlebih dahulu, misalnya ia ingin tubuhnya tetap sehat dan tidak kelebihan berat badan. Jika dia ingin mencapai tujuannya itu, maka hal yang harus dilakukannya adalah dengan latihan lari minimal lima hari dalam seminggu (perilaku target). Tujuan yang dimaksudkan juga harus spesifik, misalnya berapa jauh Murray harus berlari dalam satu minggunya, untuk bisa mendapatkan tubuh yang sehat dan segar.
Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai, hal ini membantu pula untuk melakukan pemantauan diri. “Sudahkah saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan hari ini?”
Individu dapat mengetahui sejauh mana dia bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkannya itu.
Catatan, dalam menentukan tujuan, tujuan haruslah merupakan sesuatu yang tidak mustahil untuk diraih target. Jangan menetapkan tujuan yang terlalu tinggi, dan jangan pula terlalu mudah.
2. MANIPULASI ANTESEDEN PERILAKU TARGET
Anteseden adalah segala sesuatu yang bisa mendahului atau memunculkan perilaku target. Secara sederhana bisa dikatakan pula, anteseden merupakan hal yang menyebabkan suatu perilaku bisa terjadi.
Manipulasi anteseden seringkali digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan perilaku target. Sering pula dilakukan oleh individu dalam prosedur pengelolaan diri untuk mempengaruhi perilaku mereka sendiri. Manipulasi anteseden berarti pengubahan lingkungan dengan cara tertentu sebelum terjadinya perilaku untuk mempengaruhi terjadinya perilaku yang diinginkan di masa yang akan datang (Epstein, 1996). Enam jenis manipulasi anteseden adalah sebagai berikut.
 Menyajikan SD untuk perilaku target yang diinginkan
 Menghilangkan SD untuk perilaku target yang tidak diinginkan
 Mengatur cara-cara yang sesuai untuk meningkatkan target perilaku yang diinginkan
 Menghilangkan cara-cara yang bisa digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
 Mengurangi respons untuk perilaku target yang tidak diinginkan
 Meningkatkan respons untuk perilaku target yang diinginkan

3. KONTRAK PERILAKU
Kontrak perilaku adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku target dan yang akan didapatkan ketika perilaku target dapat atau tidak dapat dicapai bergantung pada tingkat pencapaian perilaku target tertentu dalam jangka waktu tertentu. Kontrak perilaku merupakan salah satu jenis jenis strategi pengeolaan diri (self management), karena perilaku masuk ke dalam kontrak merupakan perilaku yang dirancang supaya dapat mempengaruhi terjadinya perilaku target di masa yang akan datang.
Yang perlu dilakukan dalam membuat kontrak perilaku adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi perilaku target yang ingin diubah
b. Tetapkan metode pengumpulan data
c. Tetapkan tingkatan kriteria perilaku target yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu
d. Tetapkan kontingensi (kemungkinan tertentu) yang bisa mempengaruhi perilaku target terjadi di masa yang akan datang
Salah satu bentuk kontrak perilaku adalah kontrak perilaku yang dibuat sendiri oleh individu tanpa ada pihak yang mengawasi. Kontrak perilaku jenis ini memiliki kekurangan, yaitu tidak adanya pengontrol yang bisa mengawasi, apakah individu bisa melaksanakan kontrak tersebut sebagaimana mestinya atau tidak.
4. MENETUKAN REINFORCER DAN PENGHUKUM (PUNISHER)
Strategi lain yang biasanya digunakan dalam self management adalah pemberian reinforcement dan punishment. Berbeda dengan kontrak perilaku yang biasanya harus ditulis di atas kertas, strategi reinforcement dan punishment tidak perlu ditulis seperti itu. Hanya perlu direncanakan saja, misalnya Zen hanya boleh makan siang setelah dia menyelesaikan satu bab tugas translate APTL nya dengan benar. Strategi reinforcement dan punishment bisa disusun sendiri oleh individu, namun bisa juga ditentukan oleh orang lain. Bedanya, ketika strategi reinforcement dan punishment disusun sendiri, maka tingkat toleransi untuk pelanggaran akan lebih tinggi daripada strategi reinforcement dan punishment disusun bersama orang lain. Dalam kasus tadi, Zen bisa saja tetap makan siang meskipun tugas APTLnya belum sesempurna yang diharapkannya kalau memang dia sudah lapar.
5. DUKUNGAN SOSIAL
Dukungan sosial hanya bisa terjadi jika individu memang sengaja mempergunakan dukungan sosial sebagai salah satu bentuk reinforcement yang bisa mempengaruhi terjadinya perilaku target. Dalam contoh kasus Murray, dia menyusun strategi untuk dirinya sendiri supaya dia bisa latihan berlari dengan tertib yaitu dengan berlari bersama teman-temannya di kelompok lari. Hal ini berarti bahwa Murray telah menciptakan dukungan sosial sebagai reinforcement alami untuk latihan larinya. Teman-temannya dalam satu kelompok tentu saja akan mensupportnya untuk terus latihan berlari, sehingga dia tidak akan malas latihan lagi. Hal ini merupakan prinsip dukungan sosial dalam self management.
6. INSTRUKSI DIRI DAN PENGHARGAAN DIRI
Strategi pengelolaan diri juga bisa dilakukan dengan memberikan instruksi pada diri sendiri. Seseorang dapat mengatakan pada dirinya sendiri apa yang seharusnya dilakukannya dalam waktu yang tepat. Dan setelah individu berhasil melakukan apa yang seharusnya dilakukannya dalam situasi tertentu, dia bisa langsung memberikan pujian terhadap dirinya sendiri yang disebut dengan penghargaan diri (self praise). namun demikian untuk menerapkan self instruction dan self praise yang efektif perlu adanya latihan, misalnya melalui permainan peranan.
LANGKAH DALAM RENCANA MANAJEMEN DIRI
1. Membuat keputusan untuk menggunakan strategi self management untuk pengubahan perilaku
2. Menentukan perilaku target (perilaku yang ingin diubah)
3. Penetapan tujuan
4. Self-monitoring
5. Penilaian Fungsional
6. Memilih strategi yang tepat dalam self management
7. Mengevaluasi perubahan yang terjadi
8. Mengevaluasi ulang strategi self management yang dilakukan
9. Menerapkan strategi pemeliharaan perilaku untuk menjaga keberlangsungan perilaku setelah penerapan self mahagement dihentikan

(Naning's file terjemahan Applied behavior therapy, 2009)

1 komentar:

  1. hai kak, bentuk-bentuk self-management itu terdiri dari apa-apa saja?

    BalasHapus