Sabtu, 05 Februari 2011

Prompting and Transfer Stimulus Control,,,

PROMPTING DAN TRANSFER STIMULUS KONTROL

CONTOH FADING DAN PROMPTING :
Pelatih McCall sedang mengajar anak kelas satu cara memukul bola bisbol yang dilempar oleh seorang pelempar (pitcher). Sebagai pelatih, Mc Call memberikan beberapa instruksi yang harus dilakukan oleh pemain untuk bisa memukul bola bisbol dengan baik. Luke adalah salah seorang pemain yang baik dan cepat belajar. Sehingga, hanya perlu satu kali diberikan instruksi, dia langsung bisa mengikuti instruksi dari pelatih tersebut dengan benar. Hal ini membuat pelatih Mc Call hanya perlu memberikan instruksi ketika Luke memerlukannya untuk meningkatkan kualitas pukulannya. Selebihnya, Mc Call hanya memberikan pujian untuk setiap pukulan Luke yang memang sudah bagus.
Pemain berikutnya adalah Tom. Dia mendengarkan petunjuk yang sama, yang diberikan oleh pelatih pada Luke, namun ternyata dia tidak sepintar Luke dalam memukul bolanya. Untuk membantu dia, pelatih McCall memberikan instruksi yang lebih rinci pada Tom. Dia menunjukkan di mana seharusnya Tom berdiri saat memukul. Pelatih juga menjelaskan kapan saatnya bola akan diarahkan padanya oleh pitcher, di mana Tom harus mengambil tindakan untuk memukul bola tersebut dengan ayunan yang semestinya. Dengan bantuan tambahan ini, Tom mulai bisa memukul bola dengan benar, dan atas apa yang dilakukannya ini, pelatih McCall memberinya pujian untuk keberhasilannya. Lama kelamaan, Tom bisa memukul bola dengan benar tanpa bantuan dan instruksi tambahan.
Pemain selanjutnya bernama Matt. Matt juga mendengarkan instruksi yang sama dari pelatih, bagaimana cara yang tepat untuk memukul bola. Namun dia tetap tidak dapat memukul bola dengan benar. Akhirnya, pelatih memutuskan untuk memberikan contoh pada Matt, bagaimana seharusnya memukul bola dengan tepat. Pelatih langsung memperagakan di depan Matt cara memukul bola. Dengan bantuan ini, Matt menjadi tahu, cara yang tepat untuk memukul bola. Setelah Matt menunjukkan kemampuannya untuk memukul bola dengan benar, pelatih tidak perlu memberikan contoh tambahan pada Matt dan hanya memberikan pujian untuk setiap keberhasilan Matt memukul bola.
Pemain yang terakhir adalah Trevor. Sebagaimana Luke, Tom, dan Matt, Trevor juga mendengarkan instruksi yang sama dari pelatih, bahkan melihat cara pelatih memukul bola secara langsung. Namun dia tetap tidak bisa memukul bola dengan benar. Karena Trevor yang paling membutuhkan bantuan, pelatih McCall mengambil tindakan yang berbeda daripada sebelumnya. Pelatih berdiri di belakang Trevor saat ia hendak memukul bola. Dia meletakkan tangannya di atas tangan Trevor dan membantunya mengayunkan pemukul ketika bola datang. Hal ini dilakukannya beberapa kali hingga kira-kira Trevor cukup mengerti. Setelah itu, pelatih McCall mulai mundur sedikit, tapi tetap membantu Trevor memukul bola. Kemudian, Mc Call mundur lagi sedikit lebih menjauh, dan tidak lagi memegangi tangan Trevor. Pelatih hanya memberikan instruksi kapan Trevor harus memukul bola, dan membiarkan Trevor menyelesaikan pukulannya sendirian. Setelah beberapa saat, Trevor dibiarkan memukul bolanya sendirian tanpa instruksi, dan pelatih hanya memberikan pujian setiap kali Trevorv berhasil memukul bolanya dengan tepat.
Dalam kasus ini pula, Dave selaku asisten pelatih yang bertugas melemar bola, selalu menjaga lemparan bolanya, dari tingkat yang paling rendah sehingga mudah untuk dipukul, hingga ke tingkat yang lebih sulit untuk dipukul. Dave harus menunggu sampai pemain siap dan mampu memukul bola dengan benar, baru dia melemparkan bolanya dengan kekuatan penuh pada para pemukul.
Contoh di atas menggambarkan prosedur modifikasi perilaku yang disebut prompting dan fading. Semua hal yang dilakukan oleh pelatih McCall untuk membantu para pemain memukul bola disebut sebagai prompting.
Kepada Luke, pelatih McCall memberikan prompting verbal berupa instruksi bagaimana cara memukul bola dengan benar. Kepada Tom, dia memberikan prompting verbal dan gerak berupa petunjuk bagaimana cara memukul yang benar, serta isyarat cara mengayunkan pemukul yang benar. Kepada Matt, pelatih McCall memberikan prompt prompting verbal dan model berupa petunjuk cara memukul serta contoh langsung bagaimana cara memukul yang benar. Sedangkan kepada Trevor, pelatih McCall memberikan prompting verbal dan fisik. Selain memberikan petunjuk dengan kata-kata, Trevor juga dipandu langsung, bagaimana cara memukul yang tepat hingga Trevor bisa memukul bola dengan betul-betul benar.
APA ITU PROMPTING?
"Prompting adalah stimulus yang diberikan sebelum atau selama terjadinya perilaku. Fungsi dari prompting adalah membantu terjadinya perilaku yang diinginkan, sehingga siapapun yang melakukan perilaku tersebut bisa memperoleh penguatan dari instruktur (guru, konselor, dsb)." (Cooper, Heron, & Heward, 1987, hal 312).
Dalam contoh di atas, SD (Stimulus diskriminatif) adalah datangnya bola dari pitcher pada pemain yang bertugas untuk memukul. Respon yang benar adalah mengayunkan pemukul untuk memukul bola tersebut. Sedangkan reinforcer nya adalah mendapatkan pujian dari pelatih jika dapat memukul bola dengan benar.



Pitcher melempar bola. Pemukul mengayunkan pemukul. mendapat pujian dari pelatih
dengan benar .
Hasilnya : pemain akan lebih mungkin untuk memukul bola yang diarahkan oleh pitcher dengan benar.
Namun, jika perilaku yang diinginkan tidak kunjung terjadi (dalam contoh di atas, jika pemain tidak dapat mengayunkan tongkat dengan benar untuk memukul bola), perilaku tidak bisa memperoleh reinforcement. Fungsi dari prompting adalah untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan dengan benar, sehingga perilaku tersebut dapat diberi penguatan, misalnya dengan pujian.
Penggunaan prompting akan membantu proses pengajaran atau pelatihan menjadi lebih efisien. Pelatih McCall bisa saja tidak memberikan prompting maupun reinforcement untuk para pemain. Namun, proses seperti ini bisa-bisa memakan waktu yang sangat lama, dan tidak mustahil para pemain tidak bisa memberikan respons yang benar sesuai dengan yang diinginkan oleh pelatih. Ketika pelatih McCall menggunakan prosedur prompting, dia memberikan kesempatan yang lebih bagi para pemainnya untuk dapat memberikan respons yang benar. Untuk masing-masing pemain, dia memberikan bantuan prompting yang berbeda (instruksi, isyarat, model dan fisik), untuk membantu pemain memberikan respons yang tepat.
APA ITU FADING?
Setelah pemain mampu memukul bola dengan benar, pelatih McCall mulai menghilangkan sedikit demi sedikit prosedur prompting. Fading adalah salah satu cara untuk mentransfer kontrol stimulus dari prosedur prompting menjadi SD. Pelatih secara bertahap menghilangkan petunjuk yang semula diberikannya, sampai perilaku itu terjadi hanya dengan adanya SD tanpa tanpa rangsangan tambahan. Dengan kata lain, pelatih berhenti memberikan instruksi dan tidak lagi harus memberikan contoh perilaku atau memberikan bantuan fisik untuk membantu para pemain memukul bola dengan benar. Setelah bantuan promptingnya dihapus, perilaku yang terjadi sebenarnya berada di bawah kontrol stimulus SD.
Dalam kasus di atas, ketika pelatih McCall menggunakan prompting fisik pada Trevor, perilaku yang benar bisa muncul karena berada di bawah kendali prompting fisik tersebut. Dengan kata lain, Trevor bisa memukul bola hanya karena pelatih membantunya. Namun Trevor tidak bisa selemanya mengandalkan bantuan dari pelatih, khususnya saat dia berada dalam permainan yang sebenarnya. Mau tidak mau, Trevor harus berusaha untuk memukul bolanya sendiri tanpa bantuan pelatih. Dari sini, pelatih harus sedikit demi sedikit mengurangi bantuannya dalam bentuk prompting fisik pada Trevor, hingga Trevor mampu melakukan pemukulan bola dengan sendirinya. Hingga apa yang dilakukan Trevor hanya berada di bawah kendali SD saja. Pengurangan bantuan inilah yang disebut sebagai fading.



Pitcher melempar bola (SD) Trevor mengayunkan pukulan dengan benar. Trevor memukul bola dan
Tidak ada lagi dorongan. pelatih memuji dia.

Hasil: Trevor dapat memukul bola dengan benar tanpa bantuan pelatih di waktu-waktu mendatang.
JENIS-JENIS PROMPTING
Sebagaimana yang telah kita lihat, prompting adalah stimulus atau suatu peristiwa yang dapat digunakan untuk memunculkan perilaku yang tepat dalam situasi tertentu. Berbagai jenis prompting yang digunakan dalam prosedur modifikasi perilaku terbagi ke dalam dua kategori utama, yaitu respons prompt dan stimulus prompt (Alberto & Troutman, 1986; Cooper et al., 1987).
Response Prompts
Response prompts adalah perilaku orang lain yang dapat menimbulkan perilaku yang tepat dan diinginkan, hanya dengan kehadiran SD. Jenis dari respons prompt termasuk di antaranya prompting verbal, isyarat, percontohan, dan fisik (verbal, gestural, modeling, dan physical prompt).
• VERBAL PROMPT
Ketika perilaku verbal yang ditunjukkan oleh orang lain dapat mempengaruhi subyek untuk memunculkan perilaku yang tepat, maka hal ini disebut sebagai verbal prompt.
Contoh dalam kasus, instruksi dari pelatih Mc Call tentang bagaimana cara memukul bola yang baik, dapat menjadi verbal prompt untuk Luke, karena dengan instruksi tersebut dia bisa memukul bolanya dengan benar.
Pernyataan verbal dari orang lain dapat disebut sebagai verbal prompt jika dapat memunculkan perilaku yang tepat pada subyek. Yang termasuk ke dalam verbal prompt di antaranya adalah instruksi, aturan, petunjuk, pengingat, pertanyaan, atau bantuan verbal lainnya.
• GESTURAL PROMPT
Semua gerakan fisik yang dilakukan oleh orang lain dan dapat memunculkan perilaku yang tepat pada subyek, maka hal ini bisa disebut sebagai gestural prompt.
Contoh dalam kasus, isyarat memukul bola dan kapan bola harus dipukul, yang dilakukan oleh Mc Call kepada Tom saat Tom mengalami kesulitan memukul bola, hingga Tom dapat memukul bola dengan benar.
• MODELING PROMPT
Setiap demonstrasi yang dilakukan oleh orang lain dan dapat memunculkan perilaku yang tepat pada subyek, disebut sebagai modeling prompt.
Contoh dalam kasus, ketika pelatih McCall memukul bola untuk menunjukkan kepada Matt bagaimana cara memukul bola dengan tepat, sehingga Matt bisa meniru apa yang dilakukan pelatih dan dapat memukul bola dengan benar.
• PHYSICAL PROMPT
• Membantu orang lain menggunakan cara-cara fisik, sehingga orang lain dapat memunculkan perilaku yang tepat dengan sendirinya, disebut sebagai physical prompt.
Contoh dalam kasus, pelatih McCall memegang pemukul dan berdiri di belakang Trevor untuk membantunya memukul bola secara langsung, sehingga Trevor bisa memukul bola dengan sendirinya.
Keempat jenis response prompt di atas, semuanya sama-sama dapat memberikan bantuan pada seseorang untuk dapat berperilaku dengan tepat. Namun, setiap jenis sebenarnya dapat menimbulkan gangguan tersendiri bagi pelakunya. Sehingga, perlu diperhatikan pula, jenis yang mana yang mungkin memiliki tingkat mengganggu yang paling sedikit. Prompting akan lebih baik digunakan jika diperlukan saja.
Stimulus prompt
Perubahan dalam beberapa aspek dari SD atau SA bisa berupa penambahan atau pengurangan stimulus yang membuat perilaku yang tepat dapat dimunculkan oleh subyek. Macam dari stimulus prompt adalah within stimulus prompt dan extrastimulus prompt.
• WITHIN STIMULUS PROMPT
Contoh dalam kasus, Dave selaku asisten pelatih selalu melempar bola dengan kekuatan yang tidak sama, disesuaikan dengan kesiapan ara pemain. Pada awal permainan, Dave melempar bola pada tingkat mudah terlebih dahulu. Baru setelah para pemain mampu memukul bola dengan bagus, Dave mulai melempar dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dari sini, terlihat adanya perubahan intensitas pada stimulus prompt, yaitu perubahan tingkat kemudahan lemparan bola yang dilakukan oleh Dave. Apa yang dilakukan oleh Dave ini, termasuk ke dalam within stimulus prompt karena dapat memunculkan respons memukul bola yang semakin lama semakin tepat pada para pemain.
• EXTRASTIMULUS PROMPT
Contoh dalam kasus, ketika Matt tidak dapat mencerna petunjuk yang diberikan oleh pelatih Mc Call untuk memukul bola dengan tepat, pelatih menambahkan stimulus lain berupa contioh langsung bagaimana cara memukul bola yang baik. Dalam hal ini, stimulus yang berupa petunjuk, ditambah lagi dengan stimulus yang berupa permodelan dari pelatih. Penambahan stimulus seperti contoh tersebut termasuk dalam extrastimulus prompt karena dengan adanya penambahan stimulus tersebut, memungkinkan Matt memukul bola bisbol dengan lebih tepat.
TRANSFER KONTROL STIMULUS
Seperti yang telah dijelaskna sebelumnya, bahwa prompting hanya perlu dilakukan sampai subyek dapat memunculkan perilaku yang tepat. Setelah itu, perlu dilakukan pengurangan prompting, yang disebut sebagai proses fading untuk melakukan transfer kontrol stimulus, supaya perilaku yang muncul berada di bawah kendali SD alami, bukan di bawah kendali prompting.
Ada sejumlah cara untuk mentransfer kontrol stimulus, yaitu : prompt fading, delay prompt, dan stimulus fading. Tujuan dari masing-masing metode adalah untuk mengubah kontrol perilaku yang berasal dari stimulus buatan berupa prompting, ke stimulus alami (SD) yang relevan.
Prompt Fading
Prompt fading merupakan metode yang paling umum digunakan untuk melakukan transfer kontrol stimulus. Dengan prompt fading, respons yang dihasilkan dari prosedur prompting akan dihapus secara bertahap dalam keseluruhan proses pembelajaran sampai prosedur prompting tidak lagi disediakan (Martin & Pear, 1992). Ketika pelatih McCall menyediakan petunjuk lebih sedikit dan lebih sedikit lagi pada Luke saat ia memukul bola, hal itu berarti bahwa pelatih mulai mengurangi prompting verbal. Hal ini bisa disebut secara teknis sebagai prompt fading (pengurangan prosedur prompting untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan).
Bentuk lain dari prompt fading adalah dengan mengurangi sedikit demi sedikit berbagai bentuk prompting, yang biasanya disebut sebagai fading across prompts. Contoh kasus adalah saat Trevor tidak bisa memukul bola dengan benar sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pelatih, pelatih berdiri di belakang Trevor, meletakkan tangannya di atas tangan Trevor, dan membimbingnya untuk memukul bola dengan benar. Setelah Trevor mampu memukul bola sesuai dengan bimbingannya, maka perlahan-lahan pelatih mulai mundur, tidak lagi memegangi tangan Trevor dan hanya cukup memberikan aba-aba. Kemudian, pelatih tidak memberikan bantuan sama sekali, baik dalam bentuk fisik maupun instruksi, hingga Trevor mampu memukul bola dengan benar sendirian, tanpa bantuan apappun. Hal ini menggambarkan bahwa prompt fading bisa dilakukan untuk jenis prompting yang berbeda-beda dalam satu kasus.
Prompt Delay
Cara lain untuk melakukan transfer kontrol stimulus dari respon yang berada di bawah kendali prompting pada response yang berada di bawah kendali SD alami adalah prompt delay. Dalam prosedur ini, yang perlu dilakukan pertama kali adalah menyajikan SD alami, kemudian tunggu beberapa saat. Jika setelah beberapa saat tidak muncul respon yang tepat, maka perlu diberikan prosedur prompting. Jadi intinya, prosedur prompting tidak langsung diberikan begitu saja pada subyek, tapi perlu waktu tunggu terlebih dahulu, untuk melihat apakah subyek sudah dapat memunculkan perilaku yang tepat ataukah belum. Waktu tunggu antara penyajian SD alami dengan prosedur prompting bisa berbeda antara kasus yang satu dengan kasus lainnya (Handen & Zane, 1987; Snell & Cast, 1981).
Matson, Sevin, Fridley, dan Love (1990) menggunakan prosedur prompt delay untuk mengajarkan anak-anak dengan gangguan autistik untuk melakukan respon sosial yang tepat (mengatakan "Silakan," "Terima kasih," dan "sama-sama").
Dalam kasus ini, untuk mengajar anak mengucapkan "Terima kasih," mainan diberikan kepada anak sebagai SD dan, jika anak itu berkata "Terima kasih," maka pelatih boleh memberikan pujian pada anak tersebut sebagai bentuk reinforcer.
Namun, karena anak-anak autistik tidak mengatakan "Terima kasih," pelatih mencoba untuk mengajarkan pada anak-anak autistic tersebut bagaimana cara mengucapkan “Terimakasih” menggunakan prosedur verbal prompt, dalam jangka waktu 2 detik setelah memberikan mainan pada anak tersebut. Dengan adanya prompting seperti ini, anak-anak akan mengerti apa yang seharusnya dikatakannya ketika menerima mainan dari orang lain. Untuk periode selanjutnya, ketika pelatih memberikan mainan lagi, maka pelatih harus memberikan jarak waktu antara pemberian mainan tersebut dengan prosedur prompting. Sebelum pelatih memberikan verbal prompt sebagaimana contoh di atas, perlu dilihat apakah anak-anak sudah menunjukkan respons yang dikehendaki atau belum. Jika belum, maka verbal prompt boleh dilakukan, namun dalam jangka waktu yang semakin lama semakin bertambah lama, antara 2 detik sampai 10 detik.
Stimulus Fading
Setiap kali stimulus prompt digunakan untuk memunculkan respon yang tepat pada subyek, beberapa aspek dari SD dirubah untuk membantu subyek membuat diskriminasi benar. Namun demikian, pada akhirnya stimulus prompt pun harus dihilangkan melalui proses stimulus fading untuk melakukan transfer kontrol stimulus untuk memunculkan peran dari SD alami.
Ketika diterapkan extrastimulus prompt, yang mana diberikan banyak stimulus tambahan untuk merangsang munculnya perilaku yang tepat pada subyek, jika apa yang diinginkan, yaitu perilaku yang tepat tersebut benar-benar bisa muncul, maka lama kelamaan stimulus tambahan harus dikurangi sedikit demi sedikit. Jika setelah pengurangan stimulus ini tetap diperoleh respons yang tepat dari subyek, itu berarti bahwa subyek telah dapat mmeunculkan perilaku yang tepat di bawah kendali SD alami.
Contoh kasus, Trevor yang semula tidak bisa memukul bola dengan tepat, pada akhirnya dapat memukul bola dengan baik saat diberikan banyak bantuan. Yaitu instruksi, serta bimbingan praktik langsung dari pelatih. Namun, setelah pelatih tidak lagi membimbing secara fisik, serta mengurangi instruksinya, ternyata Trevor tetap mampu memukul bola dengan tepat. Hal ini berarto bahwa Trevor telah dapat melakukan pemukulan bola dengan baik sebagai akibat dari adanya SD alami, yaitu lemparan bola yang diarahkan kepadanya, tanpa adanya stimulus tambahan maupun bantuan yang lain.
MENGGUNAKAN STRATEGI PROMPTING DAN TRANSFER STIMULUS KONTROL
1. Pilih strategi prompting yang paling sesuai untuk dilakukan
2. Dapatkan terlebih dahulu perhatian subyek yang akan diubah tingkah lakunya
3. Tampilkan SD terlebih dahulu
4. Berikan bantuan supaya bisa muncul perilaku yang diinginkan
5. Beri penguatan/ ganjaran bagi perilaku yang tepat
6. Transfer stimulus kontrol
7. Lanjutkan memberikan penguatan pada perilaku yang muncul setelah prompting dihilangkan
RINGKASAN
1. Prompting adalah perilaku orang lain atau stimulus yang diberikan setelah SD alami disajikan. Prompting digunakan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku yang diinginkan dapat muncul dalam situasi yang tepat, yaitu di bawah kendali SD alami.
2. Fading adalah prosedur penghapusan prompting bertahap. Fading digunakan untuk mmeunculkan perilaku yang tepat tanpa adanya prosedur prompting.
3. Respons prompt terjadi ketika perilaku subyek muncul karena adanya perilaku orang lain. Stimulus prompt mencakup di dalamnya adanya perubahan dalam beberapa aspek dari SD atau pengubahan stimulus, baik itu penambahan, pengurangan, maupun pengubahan yang memungkinkan munculnya perilaku yang tepat pada subyek.
4. Respon prompt termasuk di dalamnya verbal prompt, gestural prompt, physical prompt, dan modeling prompt.
5. Transfer kontrol stimulus adalah pengurangan dan penghilangan prompting untuk mmeunculkan perilaku di bawah kendali stimulus dari SD yang relevan. Termasuk di dalamnya fading prompt , prompt delay, dan stimulus fading.

Naningggniingggniiinggg,,, Applied Behav. Ther. 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar